Sabtu, 01 Mei 2010

GARIS BESAR KEPEMIMPINAN


إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ .

“Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-NYA, dan orang-orang yang beriman yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah)”. [al Maidah/5:55].-

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ .

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Menerka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan meneraka ta’at kepada Allah dan Rasul-NYA. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” [At Taubah / 9 : 71].

MAKNA KEPEMIMPINAN. Pada hakikatnya kepemimpinan adalah suatu proses menggerakan orang atau sekelompok orang melalui media tertentu sehingga tercapai tujuan yang dihendaki. Kepemimpinan senantiasa ada dalam hidup berkelompok, dalam hidup atau gerak berhimpunan.

Membahas kepemimpinan (leadership) berarti membiicarakan juga unsur pemimpin (leader), pimpinan (leading), cara memimpin (to lead) dan yang dipimpin (follower).

Pemimpin adalah pelaku atau subjek yang secara aktif bertindak sebagai penggerak yang menjalankan proses kepemimpinan. Pimpinan adalah unsur yang berkenaan dengan kegiatan (institusi) dalam proses gerak kepemimpinan. Sedangkan yang dipimpin (follower) adalah entitas yang berfungsi sebagai objek legalitas dan pusat kegiatan dari proses kepemimpinan.

UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN. Unsur-unsur pokok kepemimpinan diantaranya adalah [1]. Subjek Kepemimpinan. [2]. Objek Kepemimpinan. [3]. Cara menjalankan kepemimpinan. [4]. Media Kepemimpinan. [5]. Tujuan Kepemimpinan dan [6] Normatifisitas dan etika kepemimpinan.

Subjek kepemimpinan adalah unsur yang secara aktif bertindak melakukan proses kepemimpinan, baik pada aspek planning, organizing, actuating, controlling, motivating maupun follow up dan evaluating. Biasanya pelaku ini sering dipanggil dengan istilah pemimpn /pimpinan /manager/kepala/bos,dsb.

Objek Kepemimpinan adalah unsur yang menjadi sasaran dari tanggung jawab untuk melaksanakan proses kepemimpinan atas kendali subjek kepemimpinan.

Cara menjalankan kepemimpinan adalah langkah-langkah strategis dan taktis yang ditujukan untuk menggerakan objek kepemimpinan dengan berbagai cara. IDE atau GAGASAN, RENCANA, PROGRAM PRIORITAS, PROPOSAL KEGIATAN, STRATEGI, TAKTIK, dan UMPAN BALIK (evaluasi). Dijalankan dengan prinsip BIJAKSANA, MENDIDIK, dan DIALOGIS.

Media Kepemimpinan adalah unsur yang berkaitan denngan sarana yang digunakan untuk menjalankan langkah-langkah kepemimpinan. Media bisa berbentuk Institusi, hubungan antar personal dan unit serta konsolidasi hati nurani.

Tujuan Kepemimpinan, merupakan unsur pokok terpenting yang dengannya semua gerak dari proses kepemimpinan dijalankan. Tujuan adalah suatu gagasan yang ideal sifatnya sulit diukur. Sementara sasaran atau target adalah gagasan yang sifatnya dapat diukur.

Normatifisitas dan Etika Kepemimpinan adalah juga unsur pokok yang penting. Unsur normatif dalam studi kepemimpinan Islam adalah Al Qur’an dan prilaku Nabi Muhammad SAW. Sementara unsur etika adalah seperangkat tata nilai yang disepakati bersama pada saat proses kepemimpinan itu dilegalitas dalam suatu jama’ah, syarikat atau organisasi. Tata nilai tersebut biasanya meliputi prinsip-prinsip : TANGGUNG JAWAB, KOLEGIALITAS, MUSYAWARAH, ORGANISATORIS, MORALITAS, SPRITUALITAS, RESIKO dan PENGORBANAN, HETEROGENITAS, dan TRANSPARANSI.

KRETERIA KEPEMIMPINAN YANG IDEAL. Idealisme kepemimpinan dalam Islam sudah tentu merujuk kepada prilaku kepemimpinan Rasulullah SAW. Hal ini didasari pada Al Qur’an surat Al Ahzab 21 dan Attaubah 128. Diantara kreteria ideal tersebut adalah :

1. Seorang pemimpin itu harus realistis.
2. Seorang pemimpin harus yakin terhadap kebenaran tujuannya.
3. Seorang Pemimpin harus secara alami pemberani.
4. Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan kemauan.
5. Seorang Pemimpin harus menyadari tanggung jawabnya.
6. Seorang pemimpin harus visioner.
7. Seorang pemimpin harus komunikatif dan mengenal followernya
8. Seorang pemimpin harus memiliki akhlaq terpuji dan teruji.
9. Seorang pemimpin harus tidak berambisi duniawi dan tidak menyalahgunakan wewenangnya.

STRATEGI DAN TAKTIK KEPEMIMPINAN. Strategi Kepemimpinan adalah suatu siasat yang disusun secara terencana dan sistematis yang memiliki berbagai kemungkinan untuk menjalankan proses dan fungsi kepemimpinan yang telah digariskan. Taktik Kepemimpinan adalah suatu langkah atau cara yang lebih kongkrit sebagai penjabaran dari rumusan strategi yang telah ditetapkan sesuai dengan realitas yang dihadapi. Taktik dapat berubah-ubah namun tetap dalam koridor rumusan strategi.

Sebagai contoh bagaimana mengatur strategi dan taktik kepemimpinan dalam menjalankan PROGRAM KONSOLIDASI KEPEMIMPINAN, disusun konsepsi sebagai berikut :

STRATEGI :
Menghindari perpecahan dan penyelewengan amanat dan tanggung jawab melalui penguatan prinsip kerja personalia sesuai dengan kaidah-kaidah organisasi.

TAKTIK :
1. Membenahi kembali tata laksana dan tata kerja personalia kepemimpinan.
2. Melaksanakan control terhadap job structural kepemimpinan.
3. Membangun kegiatan ukhuwah kepemimpinan. Dsb.

Sebagai Catatan : Untuk Sekedar diingat saja bahwa, satu rumusan program Dasar dapat di cover oleh beberapa rumusan strategi. Beberapa rumusan Taktik dapat mewakili satu atau dua rumusan strategi. Dan Satu jenis Kegiatan dapat saja mewakili bebarapa rumusan Taktik.

Demikianlah sekedar Garis Besar Kepemimpinan yang dapat dipaparkan dalam acara Up Graiding Kepemimpinan Pemuda Muhammadiyah Kali ini. Semoga Bermanfaat.

SMHALAYDRUS : dabosingkep62@yahoo.co.id

Jumat, 09 Januari 2009

Surat Terbuka Jelang PEMILU 2009: SAVE OUR MUHAMMADIYAH


SURAT TERBUKA INI BUKAN PROVOKASI dan BUKAN JUGA BENTUK LAIN DARI KEKECEWAAN, tapi sebuah refleksi dari seorang kader Muhammadiyah yang risau mengamati dari banyak kasus orang-orang yang aktif di Muhammadiyah dan seakan berwenang mewakili dan mengatas namakan Muhammadiyah secara kolektif organisatoris, tanpa pleno atau keputusan persyarikatan [baca: organisasi] yang dapat dipertanggung-jawabkan di depan warga Muhammadiyah.
Mereka menepuk dada dan mengangkat bahu di depan para CALEG, seraya mengatakan “kami adalah refresentasi Muhammadiyah UNTUK BERBICARA dengan saudara Caleg, dan dapat MEMUTUSKAN “jika cocok bugednya” mewakili warga Muhammadiyah mendukung saudara Caleg”. Padahal mereka itu tidak mengantongi hasil pleno warga Pimpinan yang terpilih [13, 9, 7 atau 5 warga pimpinan], yang berdasarkan mandat, dulunya saat Musyawarah adalah refresentasi warga Muhammadiyah.
Sejak Kapan misalnya, sang ketua dan sang sekretaris, secara otomatis dapat mewakili warga Muhammadiyah mendukung si A atau Si B. Ketua ataupun Sekretaris hanya dapat “mewakili” sebagai refresentasi Kolektif warga Pimpinan, Jika bulat di putuskan di Pleno.
Dengan demikian sang ketua, sekretaris, atau siapapun warga pimpinan Muhammadiyah, TIDAK dapat melakukan KOMUNIKASI POLITIK dengan misi dan visinya sendiri, tapi dia harus membawa visi dan misi Persyarikatan Muhammadiyah [artificial communications] yang sudah disepakati oleh warga pimpinan dalam suatu pleno yang diadakan khusus untuk itu yang dibuktikan dengan undangan, kehadiran peserta terundang sesuai hak dan kewajibannya sebagai pengurus [warga pimpinan], daftar hadir, notulen, dan sebagainya yang disepakati sebagai bukti lahirnya sebuah keputusan organisasi tanpa melanggar AD dan ART organisasi. BUKAN DENGAN RAPAT GELAP walau DIRUANGAN YANG TERANG BENDERANG, atau bukan HANYA dengan KEPUTUSAN SEKRETARIS dan KETUA SAJA. [Bagian I, 9/01/2009, 15.49].-

Rabu, 07 Januari 2009

Pusaran Kesadaran Semesta

Berputar mengelilingi semesta, menuju ke Maha Semesta. Teruslah bertawaf tapi tidak menjadikan Ka'bah sebagai tujuan. Pemilik Ka'bahlah Yang Semesta itu. Ah syahdunya langkah itu mengalir dengan dzikir tanpa pikir. beragam hasrat, beragam rasa, beragam inginku, lindap dalam pusaran kehendak lain, ketaatan dan kedekatan dengan yang Maha semesta, ayoh teruslah bertawaf, namun tetap dengan kesadaran bahwa ada batas hitungan dan angka yang menjadi sutrah para hamba, HIDUP dan KEMATIAN.
Hiduplah dengan kesadaran bahwa kita akan mati
Kematian yang mengesankan keharuman dan wanginya bagi penduduk langit
Kematian yang menyadarkan garba dan egoisme penduduk bumi
Kematian dalam tawaf pada yang Maha Semesta,
ah jiwa langit dan tubuh bumi ini, renta dalam hitungan waktu, namun tetap bayi dalam munajat pada yang Maha Semesta.

Sabtu, 01 November 2008

Semesta Sejarah ...

Pusaran Thawaf di Ka'bah, menarik rinduku pada-MU ya Rabbal'alamin
hati sekeras batupun luluh disaat menatap Ka'bah-MU
di antara desiran angin puncak-puncak bukit batu jabal Qubeis yang kini telah berelok-elok dengan berbagai gedung mewah yang menatap angkuh Masjidil Haram ... aku terpuruk pada sejarah dan cerita masa lalu para jama'ah hajji, yang kini tapak tilasnya telah tergilas oleh modernisme dan debu padang pasir Hijaz, dan bunyi seretan ihram kumal para musafir.


Wahai Jabal Nur, wahai Hira
Wahai Jabal Tsur, Wahai sang pencinta kebenaran
Wahai Jabal Rahman, wahai engkau yang bercucur air mata
Wahai Zamzam, Massa'a shafa-marwa, Wahai Arafah, Mudzalifah. wahai Minna
Wahai Hajarul Aswad, tangan Tuhan Maha Suci di bumi...

wajahmu bersemu sejarah, tapi kini pupurmu telah berganti
jagalah ibadah para hujjaj, karena aku tak pernah tahu, apakah hatimu akan tetap tenang manakala tangan-tangan besi traktor, menggurat punggungmu yang sedang tetap mempertahankan sujudmu pada Tuhannya Ka'bah, Allah.

[01 nopember 2008, 15 hari sebelum safar hajji 2008- smhalaydrus]

Senin, 09 Juni 2008

Profil Blogger

Blog ini diberi nama "SINGKEP ISLAND", untuk mengingatkan diri sendiri bahwa disanalah ari-ariku dikuburkan dan diriku dibesarkan sebagai putra Melayu Kepulauan RIAU. Di buat sebagai sarana berkomunikasi dan bersilaturrahim dengan sesama hamba yang sekaligus khalifah Allah di bumi rantau. Di buat untuk meraih kendali waktu agar selalu berada pada "waktu beribadah", tidak pada "waktu sia-sia", apalagi pada "waktu bermaksiat". Dengan rendah hati saya : SM.Hasyir bin SM. Hasan Alaydrus, bershalawat kepada Nabi yang mulia Muhammad SAW "Allahumma Shalli ala Muhammad waala 'ali Muhammad" , dan bertani'ah semoga kita semua terberkahi dan selalu berada dalam kasih sayang Allah SWT.amin. TAKKAN MELAYU HILANG DI BUMI.