إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ .
“Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-NYA, dan orang-orang yang beriman yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah)”. [al Maidah/5:55].-
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ .
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Menerka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan meneraka ta’at kepada Allah dan Rasul-NYA. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” [At Taubah / 9 : 71].
MAKNA KEPEMIMPINAN. Pada hakikatnya kepemimpinan adalah suatu proses menggerakan orang atau sekelompok orang melalui media tertentu sehingga tercapai tujuan yang dihendaki. Kepemimpinan senantiasa ada dalam hidup berkelompok, dalam hidup atau gerak berhimpunan.
Membahas kepemimpinan (leadership) berarti membiicarakan juga unsur pemimpin (leader), pimpinan (leading), cara memimpin (to lead) dan yang dipimpin (follower).
Pemimpin adalah pelaku atau subjek yang secara aktif bertindak sebagai penggerak yang menjalankan proses kepemimpinan. Pimpinan adalah unsur yang berkenaan dengan kegiatan (institusi) dalam proses gerak kepemimpinan. Sedangkan yang dipimpin (follower) adalah entitas yang berfungsi sebagai objek legalitas dan pusat kegiatan dari proses kepemimpinan.
UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN. Unsur-unsur pokok kepemimpinan diantaranya adalah [1]. Subjek Kepemimpinan. [2]. Objek Kepemimpinan. [3]. Cara menjalankan kepemimpinan. [4]. Media Kepemimpinan. [5]. Tujuan Kepemimpinan dan [6] Normatifisitas dan etika kepemimpinan.
Subjek kepemimpinan adalah unsur yang secara aktif bertindak melakukan proses kepemimpinan, baik pada aspek planning, organizing, actuating, controlling, motivating maupun follow up dan evaluating. Biasanya pelaku ini sering dipanggil dengan istilah pemimpn /pimpinan /manager/kepala/bos,dsb.
Objek Kepemimpinan adalah unsur yang menjadi sasaran dari tanggung jawab untuk melaksanakan proses kepemimpinan atas kendali subjek kepemimpinan.
Cara menjalankan kepemimpinan adalah langkah-langkah strategis dan taktis yang ditujukan untuk menggerakan objek kepemimpinan dengan berbagai cara. IDE atau GAGASAN, RENCANA, PROGRAM PRIORITAS, PROPOSAL KEGIATAN, STRATEGI, TAKTIK, dan UMPAN BALIK (evaluasi). Dijalankan dengan prinsip BIJAKSANA, MENDIDIK, dan DIALOGIS.
Media Kepemimpinan adalah unsur yang berkaitan denngan sarana yang digunakan untuk menjalankan langkah-langkah kepemimpinan. Media bisa berbentuk Institusi, hubungan antar personal dan unit serta konsolidasi hati nurani.
Tujuan Kepemimpinan, merupakan unsur pokok terpenting yang dengannya semua gerak dari proses kepemimpinan dijalankan. Tujuan adalah suatu gagasan yang ideal sifatnya sulit diukur. Sementara sasaran atau target adalah gagasan yang sifatnya dapat diukur.
Normatifisitas dan Etika Kepemimpinan adalah juga unsur pokok yang penting. Unsur normatif dalam studi kepemimpinan Islam adalah Al Qur’an dan prilaku Nabi Muhammad SAW. Sementara unsur etika adalah seperangkat tata nilai yang disepakati bersama pada saat proses kepemimpinan itu dilegalitas dalam suatu jama’ah, syarikat atau organisasi. Tata nilai tersebut biasanya meliputi prinsip-prinsip : TANGGUNG JAWAB, KOLEGIALITAS, MUSYAWARAH, ORGANISATORIS, MORALITAS, SPRITUALITAS, RESIKO dan PENGORBANAN, HETEROGENITAS, dan TRANSPARANSI.
KRETERIA KEPEMIMPINAN YANG IDEAL. Idealisme kepemimpinan dalam Islam sudah tentu merujuk kepada prilaku kepemimpinan Rasulullah SAW. Hal ini didasari pada Al Qur’an surat Al Ahzab 21 dan Attaubah 128. Diantara kreteria ideal tersebut adalah :
1. Seorang pemimpin itu harus realistis.
2. Seorang pemimpin harus yakin terhadap kebenaran tujuannya.
3. Seorang Pemimpin harus secara alami pemberani.
4. Seorang pemimpin harus memiliki kekuatan kemauan.
5. Seorang Pemimpin harus menyadari tanggung jawabnya.
6. Seorang pemimpin harus visioner.
7. Seorang pemimpin harus komunikatif dan mengenal followernya
8. Seorang pemimpin harus memiliki akhlaq terpuji dan teruji.
9. Seorang pemimpin harus tidak berambisi duniawi dan tidak menyalahgunakan wewenangnya.
STRATEGI DAN TAKTIK KEPEMIMPINAN. Strategi Kepemimpinan adalah suatu siasat yang disusun secara terencana dan sistematis yang memiliki berbagai kemungkinan untuk menjalankan proses dan fungsi kepemimpinan yang telah digariskan. Taktik Kepemimpinan adalah suatu langkah atau cara yang lebih kongkrit sebagai penjabaran dari rumusan strategi yang telah ditetapkan sesuai dengan realitas yang dihadapi. Taktik dapat berubah-ubah namun tetap dalam koridor rumusan strategi.
Sebagai contoh bagaimana mengatur strategi dan taktik kepemimpinan dalam menjalankan PROGRAM KONSOLIDASI KEPEMIMPINAN, disusun konsepsi sebagai berikut :
STRATEGI :
Menghindari perpecahan dan penyelewengan amanat dan tanggung jawab melalui penguatan prinsip kerja personalia sesuai dengan kaidah-kaidah organisasi.
TAKTIK :
1. Membenahi kembali tata laksana dan tata kerja personalia kepemimpinan.
2. Melaksanakan control terhadap job structural kepemimpinan.
3. Membangun kegiatan ukhuwah kepemimpinan. Dsb.
Sebagai Catatan : Untuk Sekedar diingat saja bahwa, satu rumusan program Dasar dapat di cover oleh beberapa rumusan strategi. Beberapa rumusan Taktik dapat mewakili satu atau dua rumusan strategi. Dan Satu jenis Kegiatan dapat saja mewakili bebarapa rumusan Taktik.
Demikianlah sekedar Garis Besar Kepemimpinan yang dapat dipaparkan dalam acara Up Graiding Kepemimpinan Pemuda Muhammadiyah Kali ini. Semoga Bermanfaat.
SMHALAYDRUS : dabosingkep62@yahoo.co.id